Kebahagiaan hidup merupakan harapan setiap orang. Banyak cara yang ditempuh untuk menemukan kebahagian. Ikigai adalah salah satu konsep hidup bahagia yang populer di dunia. Bagaimana dengan Islam? Sebagai sebuah agama yang rahmatan Lil ‘aalamiin, tentu Islam memiliki petunjuk tentang kebahagian. Sebaiknya setiap muslim memahami apa saja kunci hidup bahagia menurut Islam.
Dalam mencari kebahagiaan, manusia menetapkan kriteria tertentu yang membuat hatinya merasa senang dan bahagia. Kecukupan dalam harta, hubungan yang baik dengan sesama, kedudukan, dan beberapa kenikmatan hidup bisa jadi tolak ukur bahagia.
Apa Arti Bahagia?
“Aku bahagia hari ini”“Aku bahagia hidup bersamamu”
“Aku bahagia melihatmu selamat dari musibah itu”
“Aku tak tau apa intan berlian ini bisa membuatku bahagia?”
Berbagai macam ungkapan berkaitan dengan rasa bahagia sering kita dengar. Ada yang berupa ungkapan perasaan syukur, ada yang berupa pertanyaan karena tidak yakin dengan bahagia itu sendiri.
Kalau Teman Fillaah, gimana ni? Apa sudah benar-benar memahami apa itu arti bahagia?
Yang jelas, bahagia itu adalah sebuah rasa, sebuah emosi dari dalam jiwa.
Dan namanya emosi, biasanya sifatnya temporer. Seperti halnya marah, sedih, rindu, dan lainnya. Emosi itu tidak menetap. Jadi kadang hadir dan kadang tergantikan dengan perasaan/emosi lain, silih berganti menyesuaikan ritme hidup.
Kalau begitu, ada nggak yang namanya “happily ever after”? Mungkin pernah mendengarnya di cerita dongeng? ^^
Meski tidak ada jenis emosi yang menetap, namun kestabilan penerimaan terhadap keadaan bisa mempengaruhi emosi baik. Jadi, jika seseorang bisa mengkondisikan selalu dalam emosi positif, maka akan lebih mudah merasakan kebahagiaan dalam jangka waktu yang lebih lama, bahkan permanen.
Jika masih kurang memahami apa arti bahagia, pengertian berikut ini mungkin bisa membantu.
Bahagia Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebahagiaan didefinisikan sebagai "keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan)".Definisi Bahagia yang Populer
Secara umum, kebahagiaan adalah perasaan atau emosi yang muncul ketika seseorang merasa puas, senang, bersyukur, pengalaman positif, atau mencapai kesejahteraan.Menurut Islam
Dalam Islam, kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan yang lahir dari hubungan yang erat dengan Allah dan penerapan ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Kebahagiaan akan membawa kepada ketenangan hati.Bagi seorang muslim, selain hal-hal naluriah yang membawa pada rasa bahagia, perlu juga mempelajari petunjuk Islam untuk meraih kebahagiaan. Karena kebahagiaan hidup itu bukan hal yang sesaat saja. Islam memberikan petunjuk bagaimana cara memperoleh kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat.
Atas nikmat Allah jua, bahagia itu tidak terletak pada perbendaharaan. Jadi, tidak perlu khawatir sulit bahagia jika materi kadang ada, kadang berlimpah, dan kadang tidak ada. Bahagia bisa selalu dihadirkan dalam kondisi tanpa harta. Karena kebahagian ada pada ruh atau jiwa.
Apa yang diajarkan oleh agama tentu bisa menjadi pedoman hidup karena langsung berasal dari Sang Pemberi Kehidupan. Berikut ini pedoman hidup bahagia menurut islam.
Kunci Hidup Bahagia Menurut Islam
1. Kekuatan Iman Kepada Allah
"Barang siapa yang hatinya dipenuhi dengan keimanan kepada Allah, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dalam segala keadaan." (Umar bin Khattab, RA)Seorang muslim yang memiliki iman kuat, dia akan bisa merasakan manisnya iman.
Iman bukan saja mempercayai adanya Allah Subhanahu wata'ala. Lebih dari itu, orang yang kuat imannya akan mencintai Allah.
Rasa cinta pada Allah adalah karena pengetahuannya tentang siapa Allah, kekuasaannya, dan kasih sayangnya kepada hambanya. Mengenal Allah dengan keimanan yang kuat memberikan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah Yang Maha Mengetahui.
"Ketenangan hati datang dari keyakinan yang kuat kepada Allah dan penerimaan terhadap takdir-Nya.” (Abu Bakar Ash-Shiddiq)Termasuk di sini mengimani takdirNya. Beriman dengan takdir berarti senantiasa menganggap baik apa pun ketentuan Allah dengan mindset “aku mencintai semua takdirku karena Yang Maha Menghendaki tidak mungkin salah”.
Perasaan ridho dan berbaik sangka kepada Allah seperti ini membuat hati lapang dan berad pada zona bahagia.
Memahami hal ini, akan menjadikan seorang muslim ringan untuk meminta (berdo’a) akan segala hal kepada Allah. Termasuk meminta hal yang remeh. Seperti kisah sahabat yang saat sandalnya putus, meminta ganti kepada Allah Subhanahu wata'ala.
Tentu saja itu memerlukan latihan secara terus-menerus. Apalagi di tengah kehidupan kita yang sarat dengan motivasi-motivasi duniawi. Namun, ini bisa dilatih ya, Teman Fillaah.
Gabungan antara kesadaran dan latihan insya Allah akan membuat hati lebih mudah meniatkan segala sesuatu karena Allah.
Memahami hakikat bahwa hidup di dunia ini bukan apa-apa, dan kita semua akan menuju akhirat, merupakan puncak kebahagiaan seorang muslim.
Dunia itu kecil dan sementara. Ada kampung keabadian yang lebih layak untuk diperjuangkan. Jadi tidak layak kalau terlalu menyita perhatian untuk dunia. Menyadari hal ini akan membuat hati lebih lapang dan kebahagiaan lebih mudah diwujudkan.
Jadi, ketika mendapat kesenangan tidak terlalu over happy. Dan ketika merasakan kesedihan atau kesusahan bisa menganggapnya itu kecil.
2. Selalu Menyandarkan Hidup Kepada Allah
“Allaahush shamad, Allah tempat bergantung segala sesuatu”. Ini adalah kutipan ayat dari Qur'an surat Al Ikhlas. Memiliki kesadaran bahwa kita adalah hamba dan hanya kepada Allah lah sebaik-baik tempat bersandar akan membuat hidup lebih tenang. Ketenangan ini membawa pada kebahagiaan jiwa.Memahami hal ini, akan menjadikan seorang muslim ringan untuk meminta (berdo’a) akan segala hal kepada Allah. Termasuk meminta hal yang remeh. Seperti kisah sahabat yang saat sandalnya putus, meminta ganti kepada Allah Subhanahu wata'ala.
3. Hidup Karena dan Hanya Untuk Allah
Rasanya mungkin sulit ya, Teman Fillaah, menjalani hidup karena Allah dan hanya untuk Allah semata. Belajar, bekerja, makan, tidur, scrolling, lillahi ta'ala. Berarti selalu melibatkan Allah dalam hidup dan merasa dalam pengawasanNya. Bisa berada di level ini akan membawa pada kedamaian hati.Tentu saja itu memerlukan latihan secara terus-menerus. Apalagi di tengah kehidupan kita yang sarat dengan motivasi-motivasi duniawi. Namun, ini bisa dilatih ya, Teman Fillaah.
Gabungan antara kesadaran dan latihan insya Allah akan membuat hati lebih mudah meniatkan segala sesuatu karena Allah.
4. Menuntut Ilmu Syar’i
Mengapa Islam mewajibkan umatnya menuntut ilmu? Karena ilmu ibarat peta hidup. Ilmu tentang Allah dan hukum-hukum syari'at akan membuat setiap muslim memiliki guidance dalam melangkah. Seorang muslim semakin paham ilmu, maka hidupnya akan lebih terarah, ringan dalam melangkah, tenang, dan bahagia.5. Memahami Hakikat Hidup
Hidup di dunia ini sementara. Dan di dunia hakikatnya adalah untuk mengumpulkan bekal. Dengan memahami hal ini maka hati akan lebih berfokus ke hidup yang lebih realistis dan membatasi urusan-urusan duniawi yang berpotensi menguras energi.Memahami hakikat bahwa hidup di dunia ini bukan apa-apa, dan kita semua akan menuju akhirat, merupakan puncak kebahagiaan seorang muslim.
Dunia itu kecil dan sementara. Ada kampung keabadian yang lebih layak untuk diperjuangkan. Jadi tidak layak kalau terlalu menyita perhatian untuk dunia. Menyadari hal ini akan membuat hati lebih lapang dan kebahagiaan lebih mudah diwujudkan.
Jadi, ketika mendapat kesenangan tidak terlalu over happy. Dan ketika merasakan kesedihan atau kesusahan bisa menganggapnya itu kecil.
6. Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Amal Sholeh
“Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu.” (Al Hasan al-Bashri)Keimanan membawa pada ketaatan pada Allah. Ibadah yang ikhlas dan sesuai dengan syariat Islam membuat hati bahagia. Seorang muslim yang telah terbiasa menjalani ibadah dengan ikhlas akan bisa menikmati ibadahnya itu.
Shalat dengan khusyuk, ikhlas puasa, mentadaburi Qur'an, dan ibadah lainnya, jika telah menyatu dengan kehidupan seorang hamba akan membuat ikatan yang kuat dengan Allah.
Kenikmatan beribadah ini adalah kebahagiaan yang tidak bisa digantikan dengan apa pun. Bila suatu amal ibadah terlewatkan karena suatu hal, maka akan terasa perasaan tidak nyaman dan mengurangi kebahagiaan.
Karena itu, jika ingin bahagia, maka harus menguatkan ketaatan dan memperbanyak ibadah karena Allah, serta meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu.
7. Senantiasa Bersyukur
"Kebahagiaan sejati adalah ketika seseorang dapat mengenali dan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah." (Ali bin Abi Thalib, RA)Semakin meningkat kemampuan syukur seorang hamba, maka akan semakin besar kebahagiaannya. Rasa syukur membuatnya selalu bergembira. Rasa syukur juga mencegahnya dari kebiasaan suka mengeluh.
Untuk menguatkan rasa syukur ini, bisa melatihnya dengan menuliskan gratitude journal atau jurnal rasa syukur. Jurnal ini akan membantu untuk mengingat nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita.
8. Menguatkan Kesabaran
Sudah sunnatullah bahwa kesenangan dan kesusahan datang silih berganti dalam hidup setiap insan. Saat masa susah itulah, tiap orang perlu kekuatan kesabaran.Melatih kesabaran sangat penting agar semakin memiliki kendali diri di setiap situasi. Tanpa kesabaran, tidak mungkin bisa bahagia.
9. Ikhlas
Bahagia itu bisa tetap menerima di setiap keadaan meskipun sedang sulit. Kesulitan atau beratnya hidup adalah jalan dari Allah. Ikhlas menerima ketentuan Allah, apa pun itu akan melapangkan hati dan lebih dekat dengan kebahagiaan.10. Peduli Dan Berbuat Baik Kepada Orang Lain
Kebahagiaan berkaitan erat dengan kebermanfaatan hidup. Berbuat kebaikan kepada sesama adalah salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan. Saat tangan terulur meringankan beban orang lain, hati akan merasa bahagia. Itu fitrah manusia.Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad).
Dengan menjaga akhlak yang baik, seperti jujur, sabar, dan rendah hati, seorang muslim akan meraih kebahagiaan yang lahir dari rasa hormat dan penghargaan orang lain.
Artinya, dengan konsisten menjaga kebaikan diri sebenarnya kita tengah menjadi magnet untuk circle positif di sekitar kita.
Dosa juga menjadi perusak kebahagiaan. Karena itu seorang muslim harus berusaha sekuat hati untuk menjauh dari dosa apa pun. Selain itu, seorang muslim juga harus memperbanyak taubat dengan banyak beristighfar.
Allah berfirman, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur: 31).
11. Selalu Mengingat Allah
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra'd: 28).Berdzikir mengingat Allah secara sadar dalam setiap aktivitas, akan membuat hati lebih tenang dan yakin. Ketenangan hati membawa pada kebahagiaan.
12. Bermuamalah dengan Akhlak dan Adab yang Baik
Memiliki akhlak dan adab yang baik berkaitan dengan hubungan sesama manusia. Relationship dengan orang di sekitar yang harmonis tentu membuat hati lebih bahagiaDengan menjaga akhlak yang baik, seperti jujur, sabar, dan rendah hati, seorang muslim akan meraih kebahagiaan yang lahir dari rasa hormat dan penghargaan orang lain.
Artinya, dengan konsisten menjaga kebaikan diri sebenarnya kita tengah menjadi magnet untuk circle positif di sekitar kita.
13. Menghindari Penyebab Rusaknya Kebahagiaan
Dosa dan maksiat adalah penyebab segala masalah yang dihadapi manusia. Kesempitan, gundah, galau, dan segala emosi negatif berasal dari dosa, besar maupun kecil.Dosa juga menjadi perusak kebahagiaan. Karena itu seorang muslim harus berusaha sekuat hati untuk menjauh dari dosa apa pun. Selain itu, seorang muslim juga harus memperbanyak taubat dengan banyak beristighfar.
Allah berfirman, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur: 31).
Dengan menjauhi perbuatan dosa, seorang Muslim akan merasakan kebahagiaan yang lahir dari kebersihan hati dan kedekatan dengan Allah.
14. Rezeki Yang Halal
Bahagia berarti juga ketenangan. Rezeki merupakan sumber energi manusia untuk menjalani hidup. Sumber rezeki yang halal dan berkah menjadi salah satu faktor ketenangan hati dan kebahagiaan. Rezeki halal juga menjadi penyebab doa'-do’a baik dikabulkan.15. Produktif dan Memanfaatkan Waktu dengan Baik
Gunakan waktu dengan melakukan hal-hal bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Pikiran yang aktif dan hidup yang menghargai waktu juga membawa pada kebahagiaan.Hal sebaliknya akan terjadi apabila menyia-nyiakan waktu. Pikiran akan sering galau dan tidak puas dengan hidup.
Perbanyak juga membaca do’a kebahagiaan dunia dan akhirat atau yang sering disebut do'a sapu jagad berikut ini:
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
16. Memiliki Circle Orang Baik dan Sholih
Alangkah bahagianya bila di sekitar kita ada orang-orang baik dan sholih. Pasangan, orang tua, anak, saudara, teman, tetangga semua orang baik. Siapa kita sangat dipengaruhi oleh teman dan circle di sekitar kita. Memiliki teman yang baik bukan saja banyak membawa kebahagiaan pada diri pribadi. Keluarga pun akan merasa tenang apabila kita berteman dengan teman yang Sholih.17. Perbanyak Do’a
Ringankan lisan melafadzkan do'a, kapan saja dan di mana saja. Mendo’akan diri sendiri maupun orang lain. Sering berdo’a berarti menyadari kita memiliki sandaran hidup yang kuat. Mempraktekkan Do'a tandanya kita mendapat taufik. Dan melepaskan do’a menunggu pengabulan berarti kita menanam harapan. Ketahuilah bahwa do’a itu mentenagai hidup dan membuat kita tidak merasa khawatir akan kehidupan. Tenang dan bahagia insyaAllah dengan mempraktekkan ini.Perbanyak juga membaca do’a kebahagiaan dunia dan akhirat atau yang sering disebut do'a sapu jagad berikut ini:
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka. (QS Al-Baqarah: 201)
Kebahagian itu sepantasnya diperjuangkan ya, Teman Fillaah. Kebahagiaan di dunia harus kita upayakan dan kebahagiaan abadi di akhirat harus kita perjuangkan.
Jika terlalu sulit mengingat bagaimana cara hidup bahagia, coba pegang tiga hal ini saat akan melakukan apa pun. Pertama, apakah Allah ridho? Kedua, apakah ini membuatku tenang? Ketiga, Apakah ini berkah? InsyaAllah bisa jadi shortcut yang mempermudah mengingat jalan menuju kebahagiaan.
Ajak keluarga untuk hidup dalam kebahagiaan dan senantiasa mengharapkan hadirnya. Mulailah bahagia dari diri kita sendiri, maka kebahagiaan itu akan menular ke sekitar kita.
15 kunci hidup bahagia menurut Islam tersebut bisa menjadi pedoman awal menempuh jalan kebahagiaan. Semoga Teman Fillaah Allah anugerahi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Referensi:
Muslim.or.id. Diakses pada Nov, 2024. Resep Hidup Bahagia
Menempuh Jalan Kebahagiaan
Kebahagian itu sepantasnya diperjuangkan ya, Teman Fillaah. Kebahagiaan di dunia harus kita upayakan dan kebahagiaan abadi di akhirat harus kita perjuangkan.
Jika terlalu sulit mengingat bagaimana cara hidup bahagia, coba pegang tiga hal ini saat akan melakukan apa pun. Pertama, apakah Allah ridho? Kedua, apakah ini membuatku tenang? Ketiga, Apakah ini berkah? InsyaAllah bisa jadi shortcut yang mempermudah mengingat jalan menuju kebahagiaan.
Ajak keluarga untuk hidup dalam kebahagiaan dan senantiasa mengharapkan hadirnya. Mulailah bahagia dari diri kita sendiri, maka kebahagiaan itu akan menular ke sekitar kita.
15 kunci hidup bahagia menurut Islam tersebut bisa menjadi pedoman awal menempuh jalan kebahagiaan. Semoga Teman Fillaah Allah anugerahi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Referensi:
Muslim.or.id. Diakses pada Nov, 2024. Resep Hidup Bahagia
Kajian Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Post a Comment