Membangun personal branding adalah sebuah proses yang bagi saya tidak mudah. Membranding diri berarti banyak menunjukkan diri kita ke publik. Sedangkan saya tidak aktif di luar rumah. Di media sosial pun jarang sekali posting. Lalu bagaimana saya akan melakukan branding?
Pertama kali mendengar istilah personal branding dari sebuah kelas online belajar bisnis. Saya kurang tertarik karena lebih fokus belajar jualan barang. Materi ini tidak cocok untuk saya.
Saat mendapat materi dari kelas konten kreator, ketemu lagi dengan istilah personal branding. Tapi ada istilah branding lain yang baru bagi saya, yaitu corporate branding. Corporate branding itu jika yang dibranding adalah bisnisnya. Nah saya lebih tertarik dengan corporate branding daripada personal branding. Jadi nggak ngelirik lagi tentang personal branding.
Kemudian di kelas blogging, ketemu lagi dengan materi personal branding. Kali ini materinya mendalam, dan dikasih tugas pula. Seperti sebuah kewajiban, membangun Personal Branding bagi blogger.
Baiklah, kali ini saya mau serius belajar tentang membangun Personal branding. Saya kumpulkan pertanyaan yang masih membuat saya risau. Alhamdulillah, coach di kelas BLOGSPEDIA COACHING bisa membantu menjawab kegalauan saya.
Jika ada di antara Teman Fillaah yang saat ini sedang antusias belajar personal branding, mari kita diskusi bersama!
Langkah awal saya agar lebih memahami personal branding adalah dengan membaca berulang materi. Saya juga mengumpulkan referensi sejenis dari internet. Setelah itu baru memikirkan Dan merenungkannya. Dan inilah tulisan hasil rekonstruksi proses saya memahami perihal personal branding.
Apa itu Personal Branding dan Untuk Apa?
Pada umumnya, Personal Branding dipahami sebagai suatu cara bagaimana memperkenalkan diri kita kepada orang lain.Kalau kata Deryansha, founder Kasisolusi dan mentor kelas Konten Kreator Muslim, personal branding adalah cara nempelin namamu di benak audience. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Rampersad,
Branding bisa diterjemahkan sebagai “merk pribadi” yang merupakan sintesis dari semua harapan, gambaran, dan persepsi yang tercipta di benak orang lain ketika melihat atau mendengar nama seseorang.Personal branding adalah upaya agar orang ingat kita sebagai APA. Apa ini adalah sesuatu yang menonjol sebagai perwujudan usaha menonjolkan suatu skill, behavior, atau value secara konsisten.
Nah, bagaimana nama kita itu nempel di benak target audience itu sebagai apa, itu yang perlu dipikirkan secara matang.
Personal branding sebetulnya merupakan konsep yang berakar dari presentasi diri. Terlebih pada era digital sekarang ini, hal tersebut digunakan untuk membangun impresi di dunia virtual.
Sebetulnya, setiap hari kita membangun suatu brand dari diri kita melalui interaksi sosial. Brand ini diharapkan dapat membawa manfaat (nilai) terhadap semua pihak, dengan membangun kepercayaan orang lain terhadap kita.
Dengan kata lain Personal Branding itu mencakup bagaimana seseorang itu memaksimalkan potensi diri yang dimilikinya (skill), perilakunya (behavior), dan memahami nilai-nilai (value) yang dimilikinya, apa yang ingin dilakukan dan dicapainya.
Personal branding diperlukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Sang Pencipta yang telah memberikan banyak kepada kita.
Dengan menentukan personal branding berarti kita berniat untuk bertumbuh dan memperkenalkan diri agar bisa bermanfaat untuk orang lain. Karena bermanfaat untuk diri sendiri saja tidaklah cukup. Seorang manusia harus punya keinginan untuk meluaskan manfaat bagi sebanyak mungkin manusia.
Bagaimana bila kita tidak membranding diri kita? Ngapain sih repot-repot mikirin branding? Kalau kata Pak Bi, panggilan dari Pak Subiakto (Bapak Branding Indonesia):
Mbranding Ra Mbranding bakal kebranding.Artinya kalau kita tidak ngebranding diri sendiri. Orang Lain yang akan membranding kita.
Contohnya apa? Jika kita seorang ibu yang rajin, multitasking, tangguh, tapi kita nggak berusaha membranding ya, maka orang lain yang akan memberikan penilaian diri kita seperti itu, misalnya dijuluki supermom.
Jika kita seorang ibu yang ala kadarnya, tidak terlalu peduli dengan pertumbuhan diri, sama anak dan keluarga bersikap semampunya tanpa ingin menjadi lebih baik, orang lain bisa membranding kita sebagai ibu biasa.
Personal branding bisa memperkuat nilai seseorang dan mendorongnya untuk mengasah skill, memperbaiki behavior, menguatkan value-nya, dan membuatnya menjadi seorang yang ingin terus bertumbuh.
Contoh Personal Branding
Beberapa public figure yang sudah kuat personal branding nya:Oprah Winfrey seorang ratu talkshow tingkat dunia yang sangat mendukung wanita menjadi seorang yang kuat.
Aiman Witjaksono news anchor yang ahli investigasi
Maudy Ayunda seorang aktris multitalenta yang peduli pendidikan
Dewi Sandra seorang aktris yang berhijrah dan merangkul muslimah untuk kuat dan produktif
Dalam dunia blogger dan content creator, misalnya:
Annisast seorang financial blogger (sekarang financial content creator)
Maritaningtyas seorang blogger mentor untuk blogger cupu
Oom Yahya seorang blogger techno
” Your brand is a perception or emotion, maintained by somebody other than you, that describes the total experience of having a relationship with you.” – Marketers McNally and Speak “
Brand is not what you say about you. Brand is what other people say about you. – Subiakto Priosoedarsono
Tujuan dan Manfaat personal branding Bagi Blogger
Orang secara aktif dan konsisten membangun personal branding karena memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:Membangun kredibilitas (trust)
Dengan personal branding yang kuat, orang lain akan mempercayai seseorang sesuai dengan value, skill, behavior, character, personality yang dimiliki atau ditampilMemperkenalkan dan menguatkan citra diri
Memudahkan orang lain mengingat kita
Memudahkan untuk menentukan pilihan
Memfokuskan pada tujuan yang ingin dicapai
Tujuan Profesional
Cara Membangun Personal Branding Sebagai Seorang Blogger
Menetapkan diri ingin dikenal sebagai seorang blogger itu sudah merupakan suatu branding. Setidaknya sudah mempunyai pilihan satu jenis bidang keahlian yang ingin ditampilkan.Selanjutnya adalah menentukan keunikan ingin dikenal sebagai blogger apa dan bagaimana. Cara yang bisa dilakukan adalah:
Know Yourself
Kenali dirimu! Apa yang paling merepresentasikan dirimu? Misalnya: saya adalah seorang ibu bekerja yang multitalenta. Maka bisa membangun branding dengan menunjukkan aktivitas harian sebagai ibu yang aktif di lingkungan kerja, bisa sigap mengurus keluarga , dan juga terlibat dalam kegiatan sosial.Mengenali diri sendiri untuk keperluan branding kadang tidak mudah. Biasanya karena memiliki beberapa hal yang menunjukkan representasi dirinya, dan belum bisa menentukan mana yang paling ingin ditonjolkan atau mana yang ingin dibranding.
Jika seperti itu, bisa tetap mulai aktif posting hal baik di media sosial. Latihlah cara berkomunikasi dan gaya bahasa melalui tulisan di postingan dan kolom komentar. Tunjukkan karakter dan kepribadian yang menyenangkan.
Seiring waktu mulailah mengerucutkan pada bahasan yang paling nyaman dan mudah untuk dikembangkan idenya. Perhatikan respon dari audience. InsyaAllah bila konsisten akan menemukan Branding yang paling sesuai dengan dirimu.
Menemukan Ciri Khas atau Keunikan Diri
Ciri khas atau keunikan adalah faktor pembeda dari blogger lain. Contohnya, Mbak Marita sebagai lifestyle blogger memiliki ciri khas gaya bahasa santai, mengalir, pembahasan detail. Ciri khas lain beliau bukan blogger biasa tapi mau menjadi mentor blogger pemula. Jarang loh blogger seperti ini.Berikan bukti
Berikan bukti sebagai blogger sekonsisten apa posting blogpost dan bagaimana kualitas postingan kita, apakah asal copy paste atau jujur terstruktur dan edukatif.Optimalisasi Medsos
Cara blogger dikenal di zaman ini tentu saja melalui media sosial. Karena itu perlu bagi seorang blogger untuk aktif di media sosial.Rapikan feed instagram, pilihlah warna khusus feed instagrammu agar terlihat rapi dan menunjukkan ciri khasmu.
Kolaborasi
Branding bagi blogger juga ditentukan dengan kemampuannya berkolaborasi. Kolaborasi dengan blogger lain bisa dilakukan dengan menawarkan sebagai guest post ke blogger lain, atau sebaliknya menerima guest post dari blogger lain.Cara lain adalah dengan blogwalking atau Sosmewalking dengan blogger lain.
Evaluasi
Evaluasilah kinerjamu di blog dan media sosial dengan melihat data insight medsos dan statistik blog. Analisa apa yang menjadi penyebab naik turunnya view. Kemudian carilah solusi atau langkah perbaikan. Lakukan ini setiap akhir pekan.Me and My Blog
Ingin dikenal sebagai blogger apa saya? Apa yang ingin saya tonjolkan dari beberapa interest yang saya miliki? Apakah saya cukup pantas untuk membranding diri di bidang itu? Bagaimana kalau seiring berjalannya waktu minat dan kecenderungan saya berubah? Pertanyaan-pertanyaan itu membutuhkan pemikiran dan perenungan yang mendalam bagi saya.Jika melihat pesan tersimpan di Instagram, YouTube, telegram saya, yang paling dominan adalah konten Islam, kesehatan, dan memasak. Saya akui memang saya sangat tertarik dengan ketiga hal tersebut.
Tapi bila melihat postingan media sosial saya, yaitu Instagram, saya sama sekali tidak menampilkan konten memasak dan kesehatan. Kalau konten Islam masih ada.
Di Instagram saya malah sering memposting tanaman. Hal ini karena memang urusan tanaman itu sudah hari-hari saya. Bisa dibilang saya ini tukang kebun, biasa nanem bunga sejak kecil karena diajak Ibu. Jadi saat posting tanaman, itu karena memang saya suka dan nggak butuh effort besar untuk melakukannya. Lalu apakah saya ingin membranding diri melalui blog dan konten sebagai gardener?
Saya belum kepikiran untuk eksplore konten blog dan media sosial tentang tanaman. Kalau tema tulisan yang suka saya kumpulkan untuk blogpost malah lebih banyak di kesehatan holistik (wellness). Di bidang ini ketertarikan saya memang besar. Bukan saja tentang ketertarikan, tapi lebih ke tantangan dan kepedulian agar orang lain juga menaruh perhatian pada hal ini. Saya ingin terus belajar dan bertumbuh, mempraktekkan hal-hal kecil secara konsisten agar bisa sehat secara menyeluruh. Bagi saya kesehatan holistik itu perjalanan seumur hidup untuk diri pribadi dan keluarga.
Tapi, saat ada keinginan untuk banyak menulis tentang kesehatan holistik, takutnya saya nanti dianggap expert di bidang ini. Padahal saya bukan seorang ahli kesehatan holistik. Saya punya antusias di bidang itu, mempraktekkan tapi belum bisa menunjukkan bukti bahwa hidup saya sesehat itu. Nah kan, akhirnya galau melanda. Apakah saya boleh memilih bidang ini untuk branding saya?
Memikirkan hal ini sungguh-sungguh menyita perhatian dan waktu. Saya tidak bisa langsung memutuskannya. Setelah cukup lama merenung dan memberanikan diri bertanya pada coach, akhirnya saya memutuskan untuk memilih holistic health (wellness) ini sebagai branding saya.
Pertimbangan utama adalah sesuai dengan the big why saya ngeblog yaitu untuk mengikat ilmu dan berbagi manfaat. Dalam bidang wellness saya ingin bertumbuh, terus belajar, menerapkan, dan mengambil manfaat. Dengan belajar dan mencatat hasil belajar melalui blogpost dan konten media sosial, saya yakin akan mempercepat pertumbuhan saya, sekaligus memberi manfaat kepada orang lain yang memerlukan informasi di bidang tersebut.
Wellness adalah kesehatan holistik yang meliputi kesehatan fisik, mental, spiritual, finansial, sosial. Ini sebenarnya masuk ke niche lifestyle juga, tapi lebih mindful ke arah holistic healthy lifestyle (harmony life). Jadi kesukaan saya memasak, berkebun, belajar Islam masih sangat relate apabila dibahas dari sudut pandang holistic health. Menggali ide tulisan dan konten akan lebih mudah apabila dekat dengan realitas hidup kita sehari-hari.
Tentang judul blog saya: Aishawa Muslimlife Magz, akan tetap saya pertahankan. Membahas kehidupan dari sisi Islam akan menjadi ciri khas blog saya. Dan holistic health akan banyak dibahas dari sisi Islam. Kesehatan fisik (body health) akan sering mengulas thibbun nabawi seperti yang sudah keluarga kami praktekkan. Kesehatan mental, jiwa, spiritual, sosial, finansial, juga akan dibahas dengan kekayaan khasanah ilmu dan kearifan hikmah Islam.
Itulah hasil pemikiran dan perenungan tentang personal branding saya. Ada kekhawatiran saya bagaimana apabila mendadak ingin merubah branding dan bagaimana apabila branding kita tidak tepat sasaran. Hal ini juga saya sampaikan pada coach.
Jawaban coach sungguh menenangkan hati. Kita tidak harus sempurna, tanamkan diri untuk terus berproses. Apabila suatu waktu ingin merubah branding (rebranding) juga tidak mengapa. Orang akan tau kalau kita terus berproses menemukan jati diri terbaik kita.
Jadi, untuk saat ini saya memantapkan hati dengan branding sebagai holistic health/wellness/harmonylife enthusiast. Dan akan bertumbuh melalui blog Aishawa Muslimlife Magz. Branding saya apabila ditunjukkan dalam sebuah card akan terlihat seperti ini:
Siap Membangun Personal Brandingmu?
Demikian pembahasan panjang tentang cara membangun personal branding untuk blogger pemula. Bagi teman Fillaah yang ingin membangun personal branding juga, saya sarankan untuk memikirkannya baik-baik secara mendalam. InsyaAllah dengan personal branding yang dipilih dengan mantap, akan lebih lancar dan bersemangat dalam melangkah.
Hahaha, bagaimanpun kau menghindar, eeeh... Ketemu terus sama materi personal branding ya ðŸ¤. Siap menyimak blogpost ttg kesehatan holistikmu, Mbak.
ReplyDeleteYeah udah ga bisa mengelak lagi...baiklah maju teruuus saatnya memberanikan diri😃
Delete