Buku The Miracle of Enzyme karya dr. Hiromi Shinya kami beli saat saya dan suami sedang antusias belajar menerapkan gaya hidup sehat. Buku ini menempati meja di samping tempat tidur saya, bukan di lemari perpus. Artinya buku ini termasuk yang menjadi daftar prioritas saya untuk dibaca berulang karena penting dan berpengaruh langsung terhadap hidup saya. Kali ini saya ingin berbagi hasil review buku The Miracle of Enzyme kepada pembaca blog ini. Buku ini saya anggap sebagai salah satu referensi yang penting dalam hal kesehatan dan saya rekomendasikan bagi seluruh ibu rumah tangga untuk memiliki buku ini. Apa alasannya? Yuk simak sampai selesai.
Buku Tentang Keajaiban Tubuh dan Revolusi Hidup Sehat
Buku yang diawali dengan pengantar dari Bapak Dahlan Iskan (Menneg BUMN RI saat itu) dan mendapat sambutan dari Ibu Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) selaku menteri kesehatan RI tahun 2004-2009, merupakan buku panduan pola makan sehat atau diet holistik seumur hidup.Buku ini ditulis oleh seorang dokter ahli bedah usus dunia bernama Dr. Hiromi Shinya, yang tidak pernah mengalami sakit selama 50 tahun terakhir.
Dokter Shinya dalam prakteknya menerapkan ilmu kedokteran Timur dan Barat dan memiliki prinsip bahwa menjalani kehidupan itu harus sesuai dengan hukum alam.
Dalam bukunya, dokter Shinya mengatakan bahwa dalam seratus tahun terakhir, ilmu pengobatan telah berkembang dengan cepat. Ironisnya, jumlah orang yang sakit juga meningkat setiap tahunnya. Apakah ini karena ilmu kedokteran modern berlandaskan pemikiran yang salah? Saya (Dr. Shinya) yakin jawabannya adalah benar.
Ilmu kedokteran modern didasari pada pemikiran untuk merawat dan mengobati penyakit, sementara pengobatan yang sesungguhnya seharusnya didasari oleh pemikiran untuk menjaga kesehatan.
Dokter Shinya juga mengatakan bahwa para dokter sendiri sering termasuk orang yang paling sering jatuh sakit. Banyak dokter yang dikenalnya mengidap kanker dan diabetes. Bahkan pernah ada penelitian bahwa usia harapan hidup rata-rata para dokter di Amerika adalah 58 tahun. Dengan kata lain, bahkan para dokter yang seharusnya merupakan “spesialis penyakit” kurang mengetahui pengetahuan penting mengenai makanan dan kesehatan.
Pembahasan buku ini akan banyak bicara seputar pencernaan manusia.
Memperbaiki pencernaan adalah jalan pintas untuk meningkatkan kesehatan.Lalu apa hubungannya dengan enzim? Enzim sangat berperan dalam pencernaan dan dalam pencernaan juga banyak enzim dihasilkan.
Dokter Shinya akan menjelaskan bahwa enzim ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam proses fisiologis dalam tubuh. Enzim berperan dalam seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
Jika potensi enzim habis, maka hidup tubuh pun akan berakhir.Sedemikian besarnya peran enzim dalam tubuh. Buku ini hadir mengedukasi masyarakat untuk memperkuat karakteristik lambung dan usus (yang otomatis kesehatan secara menyeluruh), dengan menjalani diet yang menambah enzim dan menguasai gaya hidup yang tidak menguras enzim pangkal.
Buku ini akan menunjukkan betapa ajaibnya tubuh kita. Hasil penelitian Dr. Shinya tentang “keajaiban tubuh” akan merevolusi cara pandang kita terhadap tubuh manusia, nutrisi, pengobatan, dan kesehatan. Kuncinya : hanya dengan memahami Enzim.
Identitas Buku The Miracle of Enzyme
Buku The Miracle of Enzyme merupakan buku The International Health Best Seller. Buku ini pertama kali ditulis dalam bahasa Jepang dan langsung menjadi sensasi, terjual lebih dari 2 juta kopi dalam waktu beberapa bulan setelah diterbitkan. Kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris melalui penerbit Council Oak Books, Oklahoma pada tahun 2007.Berikut ini data tentang buku The Miracle of Enzyme
Judul: The Miracle of Enzyme: Self Healing Program
Judul Asli: The Enzyme Factor (Penerbit: Council Oak Books, Tulsa, Oklahoma, 2007)
Penulis: Dr. Hiromi Shinya, MD
Penerjemah : Winny Prasetyawati
Penyunting : Budhyastuti R.H.
Proofreader : M. Eka Mustamar
Kategori : Non Fiksi
Ukuran : 14.5 X 20.8 Cm
Halaman : 310 halaman
Cover : Hard Cover, Gold Edition
Penerbit : Penerbit Qanita
Terbit : 2014
Harga : Rp.82.000,-
Dokter Hiromi Shinya
Sebelum lebih lanjut mengupas isi bukunya, mari kita berkenalan dulu dengan siapa penulis buku best seller internasional bidang kesehatan ini.Dr. Hiromi Shinya adalah seorang spesialis endoskopi gastrointestinal (ahli lambung dan usus) terkemuka di dunia. Pria kelahiran Jepang yang tiap 6 bulan sekali bekerja di RS di Tokyo ini adalah Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine dan Kepala Unit Endoskopi Bedah di Beth Israel Medical Center, New York, tempat beliau menimba ilmu medis.
Kepakarannya sudah diakui dunia internasional. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut (penemu metode kolonoskopi)
Beliau bergelut dalam dunia kedokteran ± 40 tahun dan mengobati berbagai macam pasien dari Presiden, PM, artis, musisi dan banyak pasien tidak terkenal. Lebih dari 300.000 usus orang USA dan Jepang pernah merasakan tangan dinginnya. Kira-kira berapa kilometer lorong usus yang telah dijelajahnya? Wow, amazing kan?
Melalui pengalaman yang luas dengan beratus-ratus ribu pasien, yang sebagian dia rawat seumur hidup, Dr. Shinya telah mengembangkan dan menguji secara klinis suatu pendekatan terhadap kesehatan berdasarkan persediaan enzim vital dalam tubuh, yang dia namakan “Enzim Ajaib”. Enzim ini adalah kunci menuju hidup yang panjang dan sehat.
Tujuan Dr. Shinya menulis buku ini adalah menjelaskan cara kerja enzim tersebut dan mengapa enzim tersebut sangat penting bagi kesehatan manusia.
Sang dokter menganggap publikasi ini sebagai titik kulminasi karyanya (masterpiecenya) selama seumur hidup, yang menyampaikan temuannya kepada berjuta-juta orang yang tidak akan pernah dia rawat secara pribadi.
Dokter Hiromi Shinya telah meninggal dunia pada tahun 2021 dalam usia 87 tahun.
Ringkasan dan Hal Menarik dari Buku
Saya merangkum hal-hal penting dari buku yang merupakan pondasi awal memahami arah pembahasan buku ini.Saat ini, enzim menarik perhatian seluruh dunia sebagai unsur kunci yang mengontrol kesehatan kita. Manusia memiliki ribuan enzim yang terspesialisasi melakukan tugasnya masing-masing dan enzim prototipe atau dikenal dengan nama “enzim pangkal” yang belum terspesialisasi yang bisa menjadi enzim apa pun sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. Enzim pangkal akan berkurang seiring bertambahnya usia dan masalah-masalah kesehatan yang dialami tubuh.
Tubuh manusia dilengkapi untuk selalu menjaga homeostasis (keseimbangan sistem tubuh). Luka yang sembuh dan warna kulit yang kembali normal setelah terbakar matahari adalah contoh tubuh yang kembali pada homeostasis.
Fungsi homeostasis tubuh secara sensitif bereaksi terhadap setiap abnormalitas dan berusaha mengembalikan tubuh pada kesehatannya yang semula dan kondisi normalnya.Jika abnormalitas terjadi berulang-ulang atau terus berlanjut, enzim pangkal akan habis terpakai sehingga meruntuhkan keseimbangan internal enzim-enzim tubuh, dan membuatnya terancam habis.
Ingat, enzim habis berarti kerja sistem tubuh berhenti. It’s mean DIE.
Lebih lanjut, buku ini akan membahas hal-hal umum yang bisa membuat terganggunya homeostasis tubuh dan faktor-faktor yang berperan menguras enzim pangkal.
Makanan yang buruk, radikal bebas, kebiasaan/pola hidup tidak sehat yang biasa ada di masyarakat akan dibahas secara mendalam, detail, menarik dan benar-benar mind blowing.
Buku ini terdiri dari 4 Bab saja, namun tiap bab memberikan informasi yang kaya. Saya berikan sedikit gambarannya dan spill hal-hal menarik yang akan membuat kamu makin penasaran.
Bab 1: Enzim dan Kesehatan, Mitos dan Fakta
Di bab ini dijabarkan tentang miskonsepsi mengenai makanan dan masalah-masalah kesehatan. Pengenalan tentang apa itu enzim juga dikenalkan dalam bab 1 ini. Hal-hal yang menarik dari bab ini adalah:- Mengapa makan daging tidak akan memberikan stamina.
- Mengapa semakin banyak antasida, lambung akan semakin buruk. Dan mengalami heartbun pertanda sesuatu yang buruk. Penderita maag yang suka kunyah-kunyah tablet antasida wajib baca ini.
- Mengapa susu dan produk turunannya menyebabkan peradangan dan osteoporosis. Hal yang bertentangan dengan iklan produk susu, bukan?
- Mengapa obat anti kanker tidak menyembuhkan kanker? Kalau dokter yang bicara begini trus gimana dong kita menyikapinya?
- Obat justru sering membuat pemakainya menjadi lebih sakit, demam justru bisa menyehatkan, rasa cinta dan gembira bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mengapa usus orang Jepang lebih buruk daripada orang Amerika dan kanker perut di Jepang sepuluh kali lipat daripada di Amerika. Loh, apa gak kebalik? Bagian ini sangat menarik untuk kita ketahui.
- Mengapa makan sesuai pandangan umum bisa berbahaya bagi tubuh?
- Secara medis, umur tubuh tergantung dari pola makan, apa yang kita makan dan pola istirahat kita. Tidak sakit, bukan berati saat ini kita sehat. Bisa jadi saat ini kita sedang membangun penyakit lewat kebiasaan-kebiasaan kita yang tidak menyehatkan, dan akan baru nampak hasilnya dimasa yang akan datang atau disaat kita telah semakin tua.
- Bentuk usus orang yang berpola makan-minum buruk akan terlihat benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini. Artinya tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Usus orang yang pola makan-minum baik, digambarkan sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.
Bab 2: Diet Keajaiban Enzim
Di bab ini, dokter Shinya menjelaskan tentang makanan apa saja yang banyak mengandung enzim dan makanan apa saja yang buruk bagi kesehatan. Beliau juga memberikan cara bagaimana teknik makan dengan benar.Dr. Shinya menganjurkan orang untuk makan makanan yang enak dan sehat agar pikiran tenang sehingga terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.
Bab 3: Kebiasaan Kaum Yang Berada dan Sehat
Di bab ini saatnya bicara bagaimana membangun kebiasaan baik untuk hidup sehat, yang juga berarti mencegah terkurasnya enzim pangkal. Hal yang menarik dari bab ini:- Mencegah terlalu banyak makan dengan enzim
- Mengurangi berat badan dengan banyak minum air putih
- Mengapa terlalu banyak olahraga justru berbahaya
- Makan sebelum tidur bukanlah kebiasaan yang baik.
- Biasakan mengosongkan perut 3-4 jam sebelum tidur.
- Bagaimana Chaplin dapat memiliki anak pada usia 73 tahun
- Bagaimana Pasca menopause justru menjadi awal kehidupan seks
Bab 4: Perhatikanlah “Garis Kehidupan “ Anda
Dokter Shinya meyakini bahwa kehidupan itu harus mengikuti hukum alam dan semua orang ditakdirkan untuk menjalani kehidupan yang utuh.Hal yang menarik dari bab ini:
- Mengapa spesialisasi merusak ilmu kedokteran
- Bagaimana menciptakan lingkungan usus yang kondusif bagi mikroorganisme baik
- Bagaimana hubungan tak terpisahkan antara tubuh dan tanah air
- Energi kehidupan dalam hasil panen
- Apa yang sebenarnya tertulis dalam “Garis Kehidupan”
- Bagaimana cara mengaktifkan enzim ajaib
Penutup
PENYAKIT BERAKAR DARI KURANGNYA PENGETAHUAN ATAU KURANGNYA PENGENDALIAN DIRI.
Kesehatan tidak didapat dari obat-obatan, tetapi dari “kebiasaan”. Bahkan KEBIASAAN DAPAT MERUBAH GEN. Kebiasaan tepat dapat memaksimalkan potensi “enzim pangkal” yang kita miliki. . Akumulasi dari hal-hal yang baik tentunya menghasilkan siklus yang positif dan kita pun dapat menjalani hidup penuh vitalitas.
Dengan disclosure ini berarti pihak penerbit tidak bertanggung jawab ya apabila pembaca yang merupakan seorang pasien tiba-tiba secara inisiatif pribadi mengikuti petunjuk buku ini tanpa berkonsultasi dulu kepada dokter ahli yang merawatnya.
Pernyataan semacam ini memang sudah seharusnya ada di buku kesehatan. Dan buku ini telah menerapkannya.
Keberanian penulis untuk mengungkap kontradiksi dunia medis dengan kesehatan seutuhnya juga menarik. Apalagi ini diungkap oleh dokter senior yang punya kredibilitas tinggi.
Lampiran
7 Kunci Emas Dr. Shinya untuk Hidup Sehat- Makan Makanan Yang Baik
- Minumlah air yang sehat
- Pembuangan Yang Teratur
- Olahraga Secukupnya
- Istirahat yang cukup
- Pernapasan dan meditasi dan
- Kebahagiaan dan cinta.
Review Buku The Miracle of Enzyme
Pada lembar pertama buku ini ada halaman semacam disclosure yang secara ringkas menyatakan bahwa buku ini ditujukan hanya sebagai referensi, bukan sebagai pedoman medis pengganti perawatan apa pun yang mungkin telah disusun oleh dokter secara spesifik.Dengan disclosure ini berarti pihak penerbit tidak bertanggung jawab ya apabila pembaca yang merupakan seorang pasien tiba-tiba secara inisiatif pribadi mengikuti petunjuk buku ini tanpa berkonsultasi dulu kepada dokter ahli yang merawatnya.
Pernyataan semacam ini memang sudah seharusnya ada di buku kesehatan. Dan buku ini telah menerapkannya.
Keunggulan Buku
Konten yang menjanjikan harapan
Keunggulan buku terletak dari isinya yang berupa pengetahuan kesehatan praktis dan sangat memungkinkan untuk diterapkan.Keberanian penulis untuk mengungkap kontradiksi dunia medis dengan kesehatan seutuhnya juga menarik. Apalagi ini diungkap oleh dokter senior yang punya kredibilitas tinggi.
Nasihat penting dokter Shinya terhadap masyarakat adalah bahwa kesehatan itu adalah tanggung jawab masing-masing individu, dan dokter hanya membantu mengatasi masalah dan memberi nasehat.
Dukungan Para Ahli
Pada halaman Pengantar diisi dengan tulisan Dahlan Iskan berjudul “Susu Sapi Bukan Untuk Manusia”. Tulisan ini pernah dimuat di harian Jawa Pos. Fyi, Pak Dahlan Iskan ini merupakan CEOnya Jawa Pos). Kata Sambutan ditulis oleh Ibu Siti Fadilah Supari dan dr. Muhammad Amin, guru besar fakultas kedokteran universitas Airlangga.Ada juga lembar apresiasi yang diisi oleh guru besar kedokteran UGM, peneliti LIPI, dan beberapa tokoh lain.
Jadi, dari bagian halaman-halaman awal buku ini memang sudah mencuri perhatian dengan melibatkan orang-orang terkemuka ini negeri ini yang dinilai ahli atau punya concern dalam bidang kesehatan.
Dahlan Iskan, meskipun beliau bukan dokter, tapi masyarakat tau kalau beliau termasuk survivor operasi transplantasi liver (kisahnya dimuat dalam buku berjudul: Ganti Hati). Karenanya tidak heran jika beliau menerapkan pola hidup sehat yang serius.
Dengan dilibatkannya tokoh-tokoh itu, jadi makin menambah penasaran pembaca apa sih yang ditawarkan oleh buku ini tentang konsep gaya hidup sehat berbasis pemahaman terhadap enzim.
Gaya Bahasa Ringan dan Mudah Dipahami
Meski banyak mengutip istilah kedokteran, tulisan di buku ini terasa ringan dan mudah dipahami. Penulis yang seorang dokter senior bisa memposisikan diri tengah berbicara dengan masyarakat luas yang tentunya awam dengan istilah ilmiah medis. Dokter ini bisa menjadi penasehat kesehatan yang mencakup seluruh aspek hidup seorang manusia. Beliau mengerti tentang kebiasaan masyarakat, pola pikirnya, bahkan tau bagaimana membangun kebahagiaan untuk kesehatan fisik dan mental. Benar-benar sosok dokter dengan kualitas yang banyak diharapkan oleh seorang pasien.Penanda yang Sangat Membantu
Saat membaca buku ini, di hampir setiap halaman, ada bagian kata penting yang dicetak lebih besar. Kemudian di beberapa halaman yang membahas sesuatu yang penting, dicantumkan ringkasannya dengan huruf bercetetak tebal dan ukuran font lebih besar.Indeks Buku
Adanya indeks buku sebanyak 12 halaman sangat membantu. Saat saya teringat sebuah istilah, misal homeostasis atau Sintropi, dan ingin kembali ke halaman itu untuk membaca ulang penjelasannya, saya tinggal lihat di indeks. Langsung deh ketemu ke halaman berapa saya harus menuju. It’s so helpful untuk buku dengan banyak istilah yang kurang akrab dengan keseharian kita.Kertas ringan
Buku ini menggunakan kertas buram yang ringan, sehingga meski setebal lebih dari 300 halaman, tetap ringan dibawa kemana-mana.Kekurangan
Judul Yang Kurang Nendang
Salah satu kekurangan yang cukup fatal dari buku ini menurut saya terletak pada judulnya. Judul buku The Miracle of Enzyme memang benar menggambarkan isinya yang menjabarkan tentang keajaiban enzim bagi kehidupan.Namun karena tujuan buku ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat, judul ini bisa jadi tidak tepat sasaran.
Saat kami memutuskan untuk membeli buku ini, itu karena rekomendasi sesama teman pelaku hidup sehat yang saran-sarannya kami dengarkan. Ketika beliau menyarankan buku ini, awalnya kami meminjam bukunya. Kemudian setelah jatuh cinta dengan isinya, kami baru membeli.
Bagi saya yang pernah mengenyam pendidikan biologi, istilah the miracle of enzyme memang membuat penasaran. Tapi tidak ada kepikiran mengaitkannya dengan hidup sehat yang menakjubkan.
Coba, misalnya ada pasangan suami istri separuh baya yang ingin memulai perjalanan hidup sehat dan sedang berada di toko buku untuk mencari buku panduan sehat. Saat mereka menelusuri rak-rak buku kategori kesehatan, apa buku tentang Enzim menarik untuk diambil pertama kali. Sementara itu di sana banyak buku dengan judul seputar gaya hidup sehat lebih menonjol.
Di bagian judul buku memang ada keterangan tambahan: SELF HEALING PROGRAM. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh. Memicu Regenerasi Sel.
Menurut saya sub judulnya malah lebih menarik dan memacu keingintahuan masyarakat umum.
Judul seperti: Revolusi Hidup Sehat dan Panjang Umur atau Keajaiban Tubuh Untuk Menyembuhkan Diri, dan yang semisalnya jauh lebih menarik pandangan pencari referensi gaya hidup sehat karena menyentuh sisi kebutuhan pembaca. Judul seperti ini lebih bersifat click bait atau love in the first sight. Kalau dari sisi marketing, sisi promosi yang menonjolkan kebutuhan customer, menyentuh psikologis dan kebutuhannya, termasuk marketing 2.0.
Sementara yang judul The Miracle of Enzyme kalau dari sisi marketing termasuk marketing 1.0, karena masih bicara tentang produk, dalam hal ini konten buku yang memuat tentang enzim. Marketing jenis ini belum menyentuh sisi kebutuhan customer.
Desain Cover
Desain cover buku menonjolkan sosok dokter Hiromi Shinya. Memang membuat penasaran sih. Jika memakai judul tentang enzim, akan lebih baik kalau ditambahkan foto molekul enzim dengan bantuan AI. Yah, seperti buku the miracle of water yang ada latar gambar kristal airnya.Selain itu, saya juga bertanya-tanya mengapa ada banyak versi cover yang berbeda? Saya menemukan 5 macam cover dengan judul yang sama tapi gambar berbeda. Jika memang penerbitnya sama, bukankah lebih baik satu jenis cover saja. Mengingat ini buku jenis masterpiece. Saya rasa konsistensi akan menguatkan branding buku ini.
Buatlah poin-poin pola hidup sehat yang dianjurkan dalam buku ini. Agar lebih mudah, mulailah dengan mencatat 7 Kunci Emas Dr. Shinya. Membuat checklist apakah poin-poin tersebut sudah dilakukan atau belum akan sangat membantu memantau perkembangan langkah kita.
Ibu, sebagai salah satu komponen pembentuk masyarakat, alangkah baiknya jika memasukkan buku ini sebagai salah satu wishlistnya. Sudah saatnya para ibu memiliki perhatian dengan gaya hidup sehat. Karena ibu lah yang memiliki tanggung jawab dalam menyediakan nutrisi harian keluarga. Ibu juga punya peran sebagai influencer keluarga. Menjadi seorang ibu yang kuat dan sehat serta mempengaruhi keluarga untuk hidup sehat merupakan tantangan bagi para ibu.
Demikian review buku The Miracle of Enzyme karya Dr. Hiromi Shinya. Jika ada hal menarik yang ingin ditanyakan, silahkan drop pertanyaan di kolom pertanyaan ya. Terima kasih sudah membaca. Yuk saling dukung untuk menjadi lebih sehat! Salam Sehat!
Kualitas Cover
Buku ini menggunakan hard cover. Tapi punya saya sudah lepas dari lemnya, padahal dibaca dengan hati-hati. Sedih banget ya. Menurut saya ga papa lah pake soft cover kalau bisa lebih menjamin kualitas penjilidannya bisa lebih rapi dan awet.Lampiran
Pada lampiran tercantum 7 Kunci Emas Dr Shinya Untuk Hidup Sehat. Saya tidak mengerti mengapa bagian penting ini masuk ke lampiran dan bukan ditambahkan dalam satu bab utama. Padahal bagian ini merupakan pedoman praktis cara menjalani gaya hidup sehat yang pondasinya telah dijelaskan di bab-bab sebelumnya.Bagaimana Menggunakan Kekuatan Buku Ini
Cara paling masuk akal untuk merasakan manfaat dari buku ini adalah dengan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Nah, gimana dong caranya?Buatlah poin-poin pola hidup sehat yang dianjurkan dalam buku ini. Agar lebih mudah, mulailah dengan mencatat 7 Kunci Emas Dr. Shinya. Membuat checklist apakah poin-poin tersebut sudah dilakukan atau belum akan sangat membantu memantau perkembangan langkah kita.
Mengapa Para Ibu Perlu Memiliki Buku Ini
Bagi siapa saja yang ingin memiliki kehidupan yang sehat, buku ini bisa menjadi salah satu panduan yang layak untuk dimiliki. Dengan pengetahuan hasil studi klinis yang telah terbukti tersebut, hanya dengan mengikuti arahan-arahan dalam buku ini, maka sudah bisa membantu meningkatkan performa kesehatan kita.Ibu, sebagai salah satu komponen pembentuk masyarakat, alangkah baiknya jika memasukkan buku ini sebagai salah satu wishlistnya. Sudah saatnya para ibu memiliki perhatian dengan gaya hidup sehat. Karena ibu lah yang memiliki tanggung jawab dalam menyediakan nutrisi harian keluarga. Ibu juga punya peran sebagai influencer keluarga. Menjadi seorang ibu yang kuat dan sehat serta mempengaruhi keluarga untuk hidup sehat merupakan tantangan bagi para ibu.
Demikian review buku The Miracle of Enzyme karya Dr. Hiromi Shinya. Jika ada hal menarik yang ingin ditanyakan, silahkan drop pertanyaan di kolom pertanyaan ya. Terima kasih sudah membaca. Yuk saling dukung untuk menjadi lebih sehat! Salam Sehat!
Ini juga buku faboritku. Baca ulasan ini jadi teringat lagi pov nya.Makasih mbak udah mengulasnya
ReplyDeleteIya mbak sama-sama ^^
DeleteBelum pernah baca, suka banget sama ulasannya detail sangat membantu kak.. jadi pengen beli bukunya deh..hehe
ReplyDeleteHayuk beli mbak...bisa jadi panduan sehat keluarga seumur hidup loh^^
DeleteIngat sama The Power of Water, Mbak. Yang kecil, yang kadang kita anggap 'biasa', setelah diteliti lebih dalam ternyata menyimpan jawaban akan banyak hal.
ReplyDelete