Mengikuti ODOP BLOGSPEDIA CHALLENGE ini adalah sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. ODOP aja aku tak tau apa itu. Aku “terjerumus” dalam per-ODOP-an gara-gara ingin ikut Blogspedia Coaching Batch 4.
Sebelumnya aku memang tertarik untuk belajar blog. Lalu berusaha mencari informasi tentang dunia blog, yang kemudian mempertemukan ku dengan akun Blogspedia di Instagram. Di salah satu postingan Blogspedia ada informasi tentang Blogspedia Coaching Batch 3 tahun lalu. Ingin tau informasi untuk batch 4, aku beranikan diri untuk DM admin Blogspedia. Sayangnya DM aku tidak langsung dibalas. Kuintip tiap hari balasannya, tidak ada juga. Baru beberapa hari kemudian ada balasan kalau Blogspedia Coaching is coming soon, jadi akan seger diselenggarakan. Aku diminta untuk cek story Blogspedia. Besoknya taunya pengumuman Blogspedia Coaching resmi dibuka. Wah tentu aku senang sekali.
Tetapi ternyata untuk ikut Blogspedia Coaching ada syaratnya, yaitu mengikuti ODOP Challenge selama 15 Hari. Aku baca ketentuannya kalau setiap peserta harus setor blogpost setiap hari. ODOP sendiri singkatan dari One Day One Post. Wow, berarti syaratnya tiap hari harus nulis dong? Ini menurutku berat banget karena aku nggak pernah nulis beneran untuk dinilai orang, apalagi nulisnya Cuma dalam satu hari, dan diulang selama 15 hari. Dan di akhir program akan dinilai dan ditentukan mana yang menjadi juara 1, 2, dan 3. Akan ada hadiah uang tunai dan hadiah lain dari sponsor.
Aku merasa ini aneh ya. Mau ikut coaching yang katanya gratis (padahal coaching atau ikut course blogging itu aslinya kan mahal), eh malah syaratnya ikut diberi tantangan yang diberi reward pula. Ini Blogspedia yang punya gawe apa nggak capek dan mengeluarkan banyak effort untuk mengurus semua itu? Kalau diberi tantangan saja tanpa diberi reward, masih masuk akal menurutku. Anggap saja sebagai seleksi tanda kesiapan dan keseriusan calon peserta coaching nantinya. Tapi kalau diberi hadiah siapa yang menang, berarti Kan ada penjurian dan ada sponsor. Repot nian. Salut banget sama Blogspedia. Semoga semua usaha kalian untuk mengembangkan literasi digital, apa pun yang menurut kalian baik untuk ditempuh, semoga berhasil dan mendapatkan keberkahan bagi semua.
Saat aku ikut menulis ini, berarti aku sudah berhasil menyelesaikan tantangan ODOP 15 hari. Dan yang kutulis ini adalah challenge tambahan, yaitu menuliskan kesan dan pesan tentang ODOP ini, dan saran untuk penyelenggaraan ODOP tahun berikutnya.
Banyak hal baik yang aku dapatkan dari program ini. Hal yang tidak disangka-sangka.
1. Mendadak bisa menulis dan desain dalam waktu pendek.
Aku tidak terbiasa menulis blogpost. Iya aku punya blog, tapi kosong.Sejak pertama kali aku mengenal blog tahun 2009 dari salah satu rubrik untuk remaja di Koran Jawa Post (DETEKSI), aku langsung ingin punya blog. Setelah berhasil membuat blog tahun 2010, aku tetap nggak mau menulis. Aku lebih suka copy paste artikel yang kuminati di blog, dan menjadikan blogku sebagai tempat meletakkan artikel yang kusukai. Selebihnya aktivitas nge-blog-ku di masa itu adalah nambah-nambah widget jadi blogku terasa rame. Lucu dan malu kalau mengingat masa itu. Dan sekitar tahun 2014 aku bosan mengurus blog. Blog masa lalu yang masih berguna hingga saat ini adalah blog tentang rekaman kelucuan celoteh putra putriku.
Tahun 2019 niat balik lagi membuat blog. Sampai tahun 2023 kemajuan dari blog itu adalah bannernya udah diganti dan ada about me nya. Selebihnya kosong melompong. Ditinggal lagi. Nggak nulis lagi.
Sebagai orang yang tidak pernah menulis, lalu tiba-tiba harus ikut ODOP BLOGSPEDIA CHALLENGE, aku harus memacu kemampuanku menulis. Tiap hari akhirnya aku berkutat dengan kegiatan menulis. Dan karena tulisan harus diupload ke Instagram, berarti aku harus pula menyiapkan sedikitnya satu gambar untuk dijadikan Ig Feed post.
Jadi selama 15 hari aku benar-benar belajar mengelola waktu untuk fokus dan bekerja lebih cepat.
Untuk desain, aku tidak terbiasa membuat desain grafis dalam waktu singkat. Menggunakan canva adalah hal yang menyenangkan, tapi kalau harus diburu waktu itu sungguh terasa benar-benar menegangkan. Bagaimana membuat konsepnya, memilih eleman foto dan grafisnya, belum lagi memilih font, wah repot banget kalau harus buru-buru. Akhirnya ya setor aja seadanya yang penting setor dulu.
2. Pacu Adrenalin Tiap Jelang Midnight
Aku baru bisa fokus mengerjakan challenge ini di atas jam 9 malam. Siang hari kadang ada waktu sekitar 1 jam mengerjakan saat anak tidur dan malamnya untuk menyelesaikan semuanya hingga setor. Namanya juga menulis, kan juga butuh waktu berpikir dan mencari referensi tambahan. Aku sering merasa keponthal-ponthal menyelesaikan tiap tulisan. Antara ngantuk dan kejar deadline berpacu mana yang menang. Dan tiap jam menunjukkan waktu 23.30, sengantuk apa pun mata langsung “byarr”, on 100%. Adrenalin ga mau kalah, memacuku untuk terus menulis dan menyelesaikannya secepat mungkin. Akhirnya tulisan bisa disetor melalui form yang telah disediakan. Legaaaa...satu hari terlewati. Sebelum tidur biasanya aku nyicil mempelajari materi apa yang harus dikerjakan besok. Jadi esoknya saat bangun tidur aku sudah bisa membayangkan bagaiman outlinenya untuk tulisan hari itu.
3. Mengikuti ODOP Challenge ini, hal yang kusukai adalah merasakan blogsphere yang menggairahkan. Saat mencari referensi sumber tulisan, aku perlu berkunjung ke situs-situs dan kadang mampir ke akun blogger. Aku terkesima dengan blog para blogger yang sudah profesional maasyaaAllah. Sempat melihat-lihat blog mbak Marita founder Blogspedia, aku sangat mengaguminya. Tulisannya enak dibaca dan penyampaiannya runut sistematis. Tampilan blognya dibuat sesuai dengan selera bloggernya. Dan yang menyenangkan adalah saat melihat kolom komentar dari blogpost, rasanya seperti sedang main ke rumah teman yang disambut dengan ramah. Memang beda ya dunia blogger dan dunia portal berita. Kalau main ke rumah blogger terasa terhubung dengan manusia beneran, bukan admin website.
4. Waktu mencari referensi untuk tema Stop No Fatherless Kid, aku mampir di sebuah blog yang tagline blog tersebut berbunyi seperti ini “Writing is my Tadabbur”. Aku merinding. Sedalam itu sang blogger memaknai aktivitas menulisnya. Ini jadi inspirasiku juga, menulis seharusnya benar-benar karena ingin memberikan manfaat, baik buat diri sendiri maupun pembacanya.
5. Setiap tema menulis ada keseruannya. Rasanya meloncat dari satu tema ke tema lain yang bukan kemauan kita itu kupikir nggak bakalan enak. Tapi siapa sangka, 15 menu yang Blogspedia sajikan untuk diramu ulang, ketika dikerjakan membawa pada petualangan literasi yang menggugah. Diantara 15 menu itu aku tertambat pada tema nomer 14 , yaitu tentang Sustainability. Saat mengerjakan tema tersebut, aku merasa wow ini aku banget, ini relate dengan aktivitas harianku selama ini. Aku cukup serius mengerjakan tema ini, meski hasilnya menurutku masih kurang memuaskan. Dan dari belajar mondar-mandir mencari literatur yang mendukung tulisanku itu, aku mendapatkan sebuah Ilham, yaitu tema Sustainability ini sepertinya sesuai dengan blogku Simply Inharmony yang menekankan pada pembahasan hidup more simply dan berusaha menuju balance (Harmony). Bukankah Sustainability juga seperti itu? Salah satu prinsipnya adalah mengurangi konsumsi dan menjaga keseimbangan. Jadi, dari sini aku menemuka arah blogku nanti bagaimana membangun visinya dan ke mana arah berkembangnya. Meski termasuk blog lifestyle dan bukan mengkhususkan menjadi green blog, namun mengusung Sustainability kukira akan menambah value untuk blogku nanti.
Alhamdulillah, akhirnya aku bersyukur telah menyelesaikan challenge Blogspedia tahun 2023 ini. Awalnya aku merasa masih mengintip-ngintip dan mengukur langkah untuk kembali bermain blog karena takut menulis, eh tau-tau sudah nyebur, ikut ODOP dan menulis apa saja yang terlintas di pikiran.
Terima kasih aku ucapkan kepada Tim Blogspedia yang telah memfasilitasi para blogger dan calon blogger untuk menantang diri melalui event ini. Senang sekali bisa menjadi bagian dari kegiatan ini bersama teman-teman blogger senior yang maasyaaAllah tulisannya bagus-bagus. Kalau kalian melabeli diri sebagai cupuers, aku ini apa ya? Baby cupuers kali ya haha
Aku berharap event seperti ini akan ada lagi setiap tahunnya. Semoga semakin banyak yang berpartisipasi sebagai peserta, panitia, dan sponsornya tentunya.
Nah, kalau Blogspedia ingin memberi reward untuk peserta yang terpilih, mungkin ide reward berikut ini bisa jadi pertimbangan:
1. Voucher belanja
2. Perlengkapan content creator, seperti tripod, lighting, alas foto, dan lainnya
3. Gadget
4. Voucher kelas online
Oh ya, yang reward sekarang juga sudah bagus-bagus kok. Itu hanya ide tambahan saja.
Demikian kesan dan pesan untuk ODOP Blogspedia Challenge. Semoga selalu bahagia dan semangat menebar manfaat untuk semua.
Wah menarik ide hadiahnyaaa Kak, selamat ya sudah berhasil melewati #15dayswritingchallenge Baby Cupuer hihi.. Lucu juga.
ReplyDeleteHai, terima kasih mba Yunita sudah singgah di blog baby cupuers ini🥰. Ide hadiahnya yang bikin ngiler bloggers ya mb hihi
Delete